Kesuksesan Indonesia Kembali Pimpin Dunia
KLIPING.ID, JAKARTA–Indonesia di bawah kekuasaan Presiden Joko Widodo kembali masuk ke dalam peta kepemimpinan dunia. Kembalinya Indonesia ini mengingatkan sejarah panjang yang pernah dicapai di masa lalu. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal menerangkan, Indonesia pernah memimpin dunia ketika menginisiasi sekaligus menjadi tuan rumah pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Afrika pada 1955.
“Supaya bisa membayangkan back to the map seperti ini, tahun 1955 Indonesia menjadi tuan rumah sekaligus inisiator KTT Asia Afrika,” ujarnya dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) Peluncuran Capaian Kinerja 2023, di Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2023).
Sebelum diselenggarakannya KTT Asia Afrika pertama pada 1955, kata Iqbal, jumlah negara yang merdeka di kawasan ini hanya sekitar 35 negara. Namun setelah KTT Asia-Afrika perdana diselenggarakan di Indonesia, jumlah negara yang merdeka bertambah menjadi 102 negara.
“Jadi lihat dampak kepemimpinan Indonesia pada masa itu, jumlah negara yang merdeka bertambah,” tegasnya.
Kemudian, Indonesia juga hadir menjadi juru damai Kamboja yang saat itu tengah menghadapi konflik internal. Indonesia mengirimkan pasukan perdamaian yang jumlahnya sangat luar biasa.
Hal yang sama dilakukan Indonesia terhadap Filipina. Indonesia ikut membantu mendamaikan antara pemerintah Filipina dengan gerilyawan di Filipina Selatan.
“Pasca reformasi kita rindu ingin memimpin lagi. Dari reformasi sampai sekarang 10 tahun terakhir ini, barulah Indonesia merasakan back to the map. Indonesia yang dulu memimpin sudah kembali lagi menjadi pemimpin,” ujarnya.
Back to the map Indonesia saat ini ditandai dengan berbagai pencapaian di tingkat regional maupun internasional. Salah satunya menjadi tuan rumah KTT G20 di Bali pada 2022 lalu. KTT ini berhasil diselenggarakan dengan lancar di tengah kondisi dunia yang tidak stabil akibat pandemi COVID-19 dan geopolitik dampak perang Rusia-Ukraina.
“Bahkan negara-negara Barat dan Rusia tidak mau bertemu. Tapi kita berhasil menyelenggarakan kegiatan itu dengan sangat produktif. Dari 20 negara, 17 kepala negara hadir secara langsung di Bali, dan berhasil mengeluarkan deklarasi,” ujarnya.
Kemudian, prestasi Indonesia berikutnya, terpilih menjadi anggota Dewan Keamanan PBB untuk periode 2015-2016. Indonesia juga terpilih menjadi anggota Dewan HAM PBB untuk periode 2023-2025.
Pun demikian ketika Indonesia sukses menyelenggarakan KTT ASEAN ke-42 dan 43 pada 2022 dan 2023. Menjadi bukti Indonesia mampu menjadi pemimpin di tingkat global.
“Lalu KTT ASEAN berlangsung dalam kondisi dunia dan kawasan yang tidak baik-baik saja. Namun demikian empat negara baru menandatangani pada saat KTT ASEAN tersebut,” ujarnya.
Tak ketinggalan ketika Indonesia juga menjadi tuan rumah KTT Archipelagic And Island State (AIS) Forum 2023. Acara tersebut diselenggarakan di Bali pada 10-11 Oktober lalu. Penyelenggaraan itu merupakan yang perdana sejak AIS Forum berdiri.
Ada 33 delegasi dan empat organisasi internasional yang hadir dalam AIS Forum, sebuah wadah kerja sama antar negara pulau dan kepulauan sedunia dengan berfokus pada isu global, seperti perubahan iklim.
Karena itu, Iqbal menilai, kembalinya Indonesia sebagai pemimpin dunia merupakan bukti bahwa Indonesia telah menjadi negara yang kuat dan berwibawa. Indonesia telah menunjukkan komitmennya untuk berkontribusi bagi perdamaian dan pembangunan dunia.*