Meneropong Harga Sawit Sepanjang 2021

Meneropong Harga Sawit Sepanjang 2021

Kliping.id-Presiden Direktur ISTA Mielke GmbH Thomas Mielke memproyeksikan perbedaan harga minyak sawit terhadap minyak kedelai akan sangat tipis hingga Maret 2021.

Menurutnya, faktor bearish lainnya pada kinerja sawit 2021 ialah kebijakan reverse di Tiongkok yang diprediksikan akan beralih pada konsumsi minyak kedelai domestik jika harga minyak sawit sedang Bullish.

Lebih lanjut, Mielke menyatakan kebijakan Levy pemerintah Indonesia, menjadi salah satu faktor penentu harga di pasar global. Melalui levy, strategi self financing program mandatori Biodiesel sangat berpengaruh terhadap keuntungan produsen di Indonesia.

“Dengan harga yang baru saja meningkat hingga USD 880 per ton pada Cif Rotterdam, bukan tidak mungkin harga sawit bisa mencapai USD 1.000 per ton di tahun 2021 yang mendorong program biodiesel akan tetap bertahan di tahun 2021 ujar Thomas Mielke saat menjadi pembicara dalam IPOC (Indonesian Palm Oil Conference) 2020 New Normal, Kamis (3/12/2020).

Mielke menjelaskan perubahan pasokan dan permintaan minyak sawit dan minyak kedelai menentukan faktor fundamental yang menentukan harga minyak nabati. Tahun 2020, minyak sawit memegang pangsa 32% dari total produksi minyak nabati dunia, sementara minyak kedelai sebesar 25%.

“Mengejutkan, harga minyak sawit dan sebagian minyak nabati lainnya mencapai harga tertinggi dalam kurun enam tahun terakhir yakni di bulan November,” jelas Mielke.

Mielke mengatakan, produksi minyak sawit lebih rendah dari ekspektasi, hal ini terjadi terutama dari bulan Juli sampai September 2020. Produksi minyak sawit dunia turun hampir di atas 8 juta ton, terutama di Indonesia.

Analis komoditas dari LMC International Ltd Inggris, James Fry memperkirakan harga minyak sawit terhadap Brent akan tetap tinggi hingga kuartal kedua 2021 yang disebabkan masih rendahnya stok minyak sawit.

Baca Juga:  Mentan SYL Tinjau Produksi Tahu di Jakarta, Pastikan Ketersediaan Kedelai Aman

Jika dibandingkan dengan minyak nabati lain menurut James Fry, industri minyak sawit akan bersaing dengan minyak kedelai terutama untuk pasar India. Ia mengingatkan bahwa di awal tahun 2020, salah satu hambatan pada peningkatan permintaan minyak sawit ialah harga minyak bunga matahari yang sama dengan minyak sawit. “Sehingga persaingan harga ini patut untuk diwaspadai,” ujar dia.

Avatar

Abdul Aziz

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *