Wapres Tekankan Arti Penting Mitigasi Dampak Perubahan Iklim
KLIPING.ID, JAKARTA–Memiliki garis pantai sepanjang 95.181 km, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia. Perairan yang sangat luas ini juga menjadi rumah besar bagi berbagai jenis biota laut, serta biodiversitas terumbu karang dunia.
Meskipun demikian, ekosistem laut Indonesia mengalami penurunan, baik dari sisi kuantitas maupun kulitasnya. Hal ini diakibatkan masifnya dampak perubahan iklim dan kegiatan eksplorasi oleh manusia yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin berpesan agar dalam program Kampung Bahari Nusantara (KBN), TNI AL juga turut berfokus pada isu keberlangsungan lingkungan dan perubahan iklim.
“Saya harapkan TNI AL juga menjadi pandu bagi masyarakat pesisir dalam menjadikan isu perubahan iklim sebagai bagian dari program literasi dan edukasi di Kampung Bahari Nusantara,” tegas Wapres saat meresmikan KBN TNI AL Serentak di 68 Satuan Komando Kewilayahan, di Kepulauan Untung Jawa, Kepulauan Seribu, Senin (15/05/2023).
Terlebih, menurut Wapres, Program KBN yang diinisiasi oleh TNI AL tersebut melingkupi klaster pariwisata maritim sebagai penyokong tambahan kehidupan masyarakat yang erat kaitannya dengan dampak perubahan iklim.
“Isu perubahan iklim berkaitan erat dengan keberhasilan upaya pengembangan potensi pariwisata maritim yang termasuk ke dalam salah satu program KBN, dan selama ini telah menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat sekitar,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Wapres menilai dampak perubahan iklim yang terjadi saat ini turut memperburuk tingkat kemiskinan masyarakat pesisir, yang mana sebagian besar masih menjadi kantong-kantong kemiskinan ekstrem nasional.
“Kondisi kemiskinan di desa pesisir yang membutuhkan penanganan serius menjadi semakin kompleks akibat adanya ancaman perubahan iklim, yang secara umum dapat menimbulkan kerugian serius bagi perekonomian nasional,” ungkapnya.
Untuk itu, Wapres menekankan pentingnya pengoptimalan upaya pengelolaan ekosistem maritim dan pesisir, karena merupakan faktor vital untuk meminimalisasi dampak kerusakan lingkungan.
“Pemeliharaan ekosistem maritim dan pesisir Indonesia menjadi kunci bagi upaya mitigasi dampak perubahan iklim,” jelas Wapres.
Dalam acara yang mengangkat tema “Kampung Bahari Nusantara TNI AL Siap Meningkatkan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan bagi Masyarakat Maritim yang Sejahtera” ini, Wapres turut menyapa Pangkalan TNI Angkatan Laut Palu dan Pangkalan TNI Angkatan Laut Simeulue melalui konferensi video.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Kepulauan Seribu Junaedi, Anggota Forkopimda Kabupaten Kepulauan Seribu, serta tokoh masyarakat di Kepulauan Untung Jawa.
Turut mendampingi Wapres Menteri Keluatan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Kepala Staf Angkatan Laut Muhammad Ali, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Velix Wanggai, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono W.S., Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi Mohamad Nasir, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, dan Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Muhammad Imam Azis, Staf Khusus Wapres Arif Rahmansyah Marbun, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma.*