Laznas AQL Terima SK Legalitas LAZ Skala Nasional dari Kemenag RI
KLIPING.ID, JAKARTA–Laznas AQL menerima surat keputusan (SK) yang menjadi legalitas sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) skala nasional. Laznas AQL mengurus izin operasional LAZ ini sebagai bentuk upaya menjaga kredibilitas lembaga.
SK tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag) Prof. DR Waryono Abdul Ghofur kepada Pimpinan Laznas AQL, Deny Arifianto, S.Ag di AQL Islamic Center pada Selasa (14/11/2023) lalu.
LAZNAS AQL adalah lembaga amil zakat, infaq dan sedekah, bernaung di bawah lembaga dakwah AQL Islamic Center (Yayasan Pusat Peradaban Islam), berkarakter Qur’an dan Sunnah dengan mengedepankan nilai-nilai kepercayaan, sosial, kemanusiaan, pendidikan dan dakwah.
Setelah melalui tahap verifikasi faktual, visitasi, dan asistensi oleh pihak Baznas Laznas AQL mendapatkan rekomendasi legalitas LAZ berskala nasional. Atas rekomendasi tersebut dikeluarkanlah Keputusan Menteri Agama Nomor 333 Tahun 2015 tentang Pemberian Ijin Lembaga Amil Zakat Skala Nasional untuk Yayasan Pusat Peradaban Islam.
“Ijin ini adalah tonggak sejarah bagi organisasi kita dan memberikan kita legitimasi untuk melaksanakan misi dan visi dengan lebih percaya diri serta memberikan kepastian kepada semua pihak terkait. Muzakki, Mutahik dan para Amil. Dalam proses panjang menuju diterimanya ijin operasional ini, kita telah melewati berbagai ujian dan tantangan, dan melalui kolaborasi serta semangat gotong-royong, kita berhasil melewati setiap hambatan,” ungkap Deny Arifianto, Direktur Laznas AQL.
“Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala kami hadir di Yayasan Pusat Peradaban Islam terutama Laznas AQL ini dalam rangka silaturahmi untuk penyerahan SK setelah melalui proses yang panjang dan berliku. Kita sudah sama-sama menyaksikan kiprah Laznas AQL, AQL ini menarik bagi saya dari sisi Bahasa Arab ya secara semantik artinya adalah tali, tali kekang, tali pengikat yang dalam suatu hadis qudsi yang pertama kali diceritakan adalah aql. Jadi hati tanpa akal justru menjadikan kita tidak tahu arah tidak tahu orientasi. Jadi mudah-mudahan dengan nama aql ini kita semua terutama para pengurus punya ikatan yang kuat dan juga punya tali kekang dengan akal yang kita punya kita tidak menuruti nafsu-nafsu kita,” kata Prof. Abdul dalam sambutannya.
Prof Abdul menuturkan, “Saya memberikan apresiasi lebih-lebih namanya Yayasan Pusat Peradaban Islam, ini mudah-mudahan menjadi mimpi kita bersama untuk mengembalikan peradaban Islam sebelum abad ke 12 yang begitu maju dari berbagai dimensi.”
Ia juga menyampaikan dalam sambutannya terkait bagaimana menghadapi orang-orang yang diberi amanah harta berlebih namun belum teredukasi akan zakat.
“Di sini lah peran lembaga amil zakat, lembaga zakat nasional itu perlu hadir. Bagaimana melindungi manusia-manusia yang memiliki harta namun belum ada kesadaran untuk berzakat sehingga kemudian terlindungi, dari mulai yang paling bawah sampai yang paling atas, dari mulai anak-anak sampai orangtua. Saya pikir kita harus hadir di situ, karena kalau buka kita pasti akan menjadi sasaran orang yang tidak tepat,” ujarnya.*