MUI Ingatkan Gus MIftah dalam Berdakwah Lebih Santun
KLIPING.id, Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah merupakan Utusan Khusus Presiden untuk hati-hati saat dalam berdakwah lebih santun.
Sebelumnya, Gus Miftah ramai menjadi perbincangan karena mengolok penjual es teh Sunhaji dalam sebuah acara pengajian Gus Miftah.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Amirsyah Tambunan meminta agar cara candaannya terutama saat berdakwah agar lebih santun.
“Apalagi ia sebagai utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
“Dia minta maaf, sudah kita maafkan. Ya diakan utusan khusus toleransi, kerukunan beragama, jadi harus hati-hati,” tegas Amirsyah.
Ia mengingatkan bahwa kerukunan beragama mencakup berbagai aspek, baik internal agama, antarumat seagama, antarumat beragama, maupun antara umat beragama dengan pemerintah.
Oleh karena itu, peran Gus Miftah dalam menyosialisasikan nilai-nilai tersebut sangat penting untuk menjaga keharmonisan di masyarakat.
Amirsyah berharap permintaan maaf yang disampaikan Gus Miftah dilakukan dengan sepenuh hati, sekaligus menjadi pelajaran agar lebih bijaksana dalam bertutur kata.
“Kerukunan beragama itu ada berbagai macam. Internal agama, sesama umat beragama, antarberagama, dan umat beragama bersama pemerintahan, jadi perlu disosialisasikan lagi,” ungkapnya.
Amirsyah berharap Gus Miftah dapat menjalankan tugasnya sebagai utusan khusus presiden dengan lebih bijak, mengedepankan sikap yang mencerminkan nilai toleransi dan harmoni.
“Minta maafnya harus sungguh-sungguh, mengubah cara candaan yang lebih santun, humanis dan elegan. Karena Indonesia ini negara yang oleh berbagai negara di dunia dinilai sangat santun, sangat rukun,” ujarnya. []