BRI dan SRCIS Kolabs Ekosistem Toko Kelontong, Dagang Lebih Mudah & Praktis
Kliping.id-Jakarta – Dalam rangka memperkuat dan mendukung pengembangan ekosistem usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI bekerja sama dengan PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) terkait digitalisasi dan cashless payment.
BRI berupaya untuk dapat memberikan kemudahan transaksi bagi Toko SRC dan Mitra SRC melalui akses dan kemudahan finansial dalam pengembangan bisnisnya.
Seperti diketahui, SRCIS terus membuktikan perannya dalam pengembangan UMKM di Indonesia, khususnya pelaku usaha toko kelontong yang tergabung dalam Sampoerna Retail Community (SRC). Melalui perjalanan dan transformasi panjang selama lebih dari 15 tahun, SRC terus bertumbuh dan berkontribusi dalam perekonomian lokal dan nasional.
Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto mengatakan, BRI memiliki visi untuk mengakselerasi inklusi keuangan di Indonesia pada seluruh lapisan masyarakat, salah satunya UMKM dan toko-toko kelontong yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
“Sebagai bank yang memiliki ekosistem UMKM terbesar dan jaringan yang sangat luas di Indonesia, BRI berharap kerja sama dengan SRCIS dapat mendukung transformasi UMKM toko kelontong,” ujarnya.
Hal tersebut selaras dengan SRC yang memiliki ekosistem toko kelontong terbesar di Indonesia. Saat ini, jumlah toko SRC telah mencapai lebih dari 243.000 toko yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan jaringannya yang juga luas, BRI dapat lebih mudah menjangkau toko-toko kelontong tersebut dan mewujudkan visi bersama untuk memberdayakan UMKM di Indonesia.
BRI dan SRCIS telah bekerja sama sejak tahun 2021, diawali dengan program layanan pembukaan rekening Tabungan BRI BritAma yang menjadi salah satu pintu gerbang Toko SRC menuju inklusi keuangan. Bentuk kolaborasi semakin meningkat dengan penyediaan fasilitas asuransi personal accident serta superapss layanan digital banking BRImo.
“Mobile banking memberikan kemudahan bagi toko-toko SRC untuk bertransaksi dan mengakses layanan perbankan lainnya kapan saja dan di mana saja”, jelas Andri. Saat ini terdapat lebih dari 15 ribu toko SRC yang telah membuka rekening Tabungan BRI BritAma.
Selain itu, BRI juga telah menyediakan fasilitas BRI Virtual Account (BRIVA) dan QRIS untuk mempermudah transaksi dari konsumen ke toko kelontong dan toko kelontong ke Mitra SRC yang merupakan toko grosir.
“Hal ini menjadi langkah nyata BRI dan SRCIS dalam meningkatkan kesiapan layanan finansial. Ke depannya, BRI akan terus meningkatkan literasi layanan perbankan agar semakin banyak toko dan mitra yang mendapatkan kemudahan dengan digitalisasi dan cashless payment,” jelas Andri.
Beragam promosi menarik pun telah disediakan BRI untuk mendorong para pelaku UMKM toko dan mitra SRC semakin terliterasi layanan perbankan digital. BRI mengapresiasi toko-toko yang sudah mengadaptasi opsi pembayaran nontunai. Ini menjadi pencapaian tersendiri di mana tingkat penggunaan pembayaran nontunai di toko SRC 4x lebih tinggi dibandingkan toko kelontong non-SRC.
Direktur PT SRC Indonesia Sembilan Rima Tanago juga menjelaskan, selama perjalanan lebih dari 15 tahun konsisten memberdayakan UMKM, SRC terus bertransformasi untuk menjadi lebih baik. Ini tentu tidak lepas dari berbagai upaya kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, partner strategis seperti BRI, masyarakat, serta pemilik toko SRC.
“SRC berfokus dalam transformasi toko kelontong menjadi adaptif dan inovatif terhadap kebutuhan masyarakat masa kini. Sinergi baik antara ekosistem SRC dan pemangku kepentingan, maupun kolaborasi dengan mitra strategis juga terus kami optimalkan agar dampak dan kontribusi UMKM terus berkelanjutan untuk Indonesia jadi lebih baik,” ujar Rima.
SRC selama ini telah menjalin kolaborasi dengan mitra strategis dari berbagai sektor yang memiliki visi dan misi yang sama untuk mendukung pertumbuhan UMKM Indonesia yang berkelanjutan, terutama bagi Toko SRC. Diharapkan, upaya ini akan dapat meningkatkan dampak positif yang SRC hasilkan bagi masyarakat dan perekonomian nasional.