Tren Efootball dan Cerita Perjalanan Hingga Kini

Kliping.id-Sepak bola bukan hanya yang terlihat secara langsung di atas permukaan lapangan hijau, ada satu lagi sisi dari olah raga terpopuler di dunia ini yang dimainkan bukan oleh atlet sepak bola dalam stadion di atas lapangan. Istilah lain dari ini, adalah eFootball. Sepak bola satu ini merupakan sebuah genre atau populasi lain dalam sebuah gim yang mempertemukan sepak bola dengan platform esports.
Sejatinya, esports merupakan turnamen olah raga dengan menggunakan video gim yang dimainkan oleh para profesional. Sejarahnya sudah dimulai pada 19 OKtober 1972 di Universitas Standford. Kala itu, judul gim yang dipertandingkan adalah Spacewar! bertajuk turnamen Intergalactic Spacewar Olympic.
Turnamen tersebut dimenangkan oleh Stewart Brand, seorang mahasiswa jurusan Biologi. Dirinya, mendapatkan hadiah yang terbilang unik, yaitu berlangganan majalah Rolling Stone selama satu tahun.
Bicara mengenai esport di Indonesia, bisa dibilang, esport di Indonesia sendiri lahir mengikuti perkembangan internet yang dimulai sejak 1995. Saat itu, para gamer tanah air mulai memainkan berbagai jenis game online yang sudah digandrungi di luar negeri.
Perkembangan eSport pun berkembang semakin pesat berkat hadirnya warung internet atau warnet yang tersebar di setiap kota besar Indonesia. Hingga akhirnya pada 1999, eSport muncul secara resmi pertama kali di Indonesia. Saat itu kompetisi game online pertama kali digelar.
Kompetisi esport tersebut dipelopori oleh Liga Game yang merupakan wadahnya para gamers di Indonesia. Memasuki era 2000-an, esport semakin besar dari sebelumnya. Kejuaraan World Cyber Game dilangsungkan di delapan kota besar di Indonesia dengan mempertandingkan FIFA World Cup.
FIFAe World Cup pun berlangsung pada tahun 2004 di Zurich, Thiago Carrico de Azevedo (Brazil) keluar sebagai pemenang pada edisi pertama tersebut, dengan Matija Biljeskovic (United States) sebagai runner up.
Hingga, di Indonesia pada Asian Games 2018, ada satu cabang olahraga (cabor) yang baru diperkenalkan ke publik, yaitu eSports. Olahraga eSports merupakan kompetisi video gim yang mempertandingkan permainan yang dapat disimulasi secara tim atau personal.
Melihat perkembangan ini secara global, PSSI pun menangkap peluang untuk mengadakan turnamen eSport sepak bola pertama bertajuk ePiala Indonesia 2021. Ini merupakan turnamen eFootball resmi FIFA yang baru pertama kalinya digelar di Indonesia. Turnamen ini digelar di Hotel Ibis, Slipi, Jakarta pada tanggal 1 hingga 3 April 2021.
Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi mengatakan turnamen ini menjadi kesempatan yang baik bagi sepak bola Indonesia khususnya di bidang esport agar bisa berkembang untuk ke depannya.
“Geliat sepakbola Indonesia memang tinggi. Para pendukung dan pecinta sepak bola ada di seluruh Indonesia tanpa mengenal batas usia, apalagi ketika mendukung tim nasional. ePiala Indonesia menjadi wadah sekaligus kesempatan yang bagus untuk menjaring pemain-pemain potensial di dunia esport khususnya sepakbola, yang nantinya kemudian akan terbentuk skuat Timnas eFootball Indonesia pertama kalinya,” kata Yunus Nusi.
Sebanyak 48 pemain profesional akan berlaga pada gelaran ePiala Indonesia. Turnamen ini sekaligus sebagai rangkaian pembentukan Timnas eFootball Indonesia pertama kali serta keikutsertaan Indonesia pada FIFA eNation Cup 2021. Adapun mode permainan yang akan dipakai selama turnamen ialah 90 OVR dan FIFA Ultimate Team (FUT) dengan sistem offline dan online, yakni offline saat babak kualifikasi dan online saat babak 16 besar hingga final.
Para peserta yang berpartisipasi di setiap babak akan menjalani laga home dan away, dimana masing-masing hanya memilih tim yang mendapatkan Lisensi FIFA21 serta sudah memiliki akun pemain resmi di EA & FIFA.GG yang valid.
Adapun turnamen yang digelar menggunakan sistem kompetisi bubble yang menerapkan protokol kesehatan ketat. “Puji syukur kami bisa mendapatkan izin menggelar turnamen ini. Pandemi Covid-19 saat ini belum berakhir, jadi kita harus sama-sama saling menjaga satu sama lain dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Turnamen dengan sistem ini membuat ruang gerak kita terbatas di hotel dan area pertandingan saja, namun membuat kita semua menjadi disiplin. Semoga turnamen berjalan lancar,” tambah Yunus Nusi.
Pada sistem kompetisi bubble ini para peserta dan panitia pelaksana diwajibkan tinggal dan berada di satu area yang bersamaan dengan venue kompetisi. Penerapan protokol kesehatan dimulai dengan melakukan tes swab antigen sebelum keberangkatan dari daerah masing-masing, diikuti tes yang sama ketika sampai di hotel, dimana panitia pelaksana dan peserta yang sudah melakukan tes dan dinyatakan negatif covid-19 tidak diperkenankan meninggalkan area hotel hingga kompetisi berakhir.
Penerapan protokol kesehatan ketat akan diberlakukan pada pelaksanaan turnamen ini, dimulai dengan penyemprotan cairan disinfektan secara berkala. Lalu pembatasan jumlah orang yang berada di dalam ruangan dengan menerapkan jarak aman, menggunakan masker serta mengurangi mobilisasi serta interaksi.
Turnamen ini dimulai dengan babak penyisihan di hari pertama diikuti babak 16 besar pada babak kedua serta babak 8 besar, laga semi final dan final di hari terakhir.
Mulai babak 16 besar, turnamen bergengsi tersebut akan disiarkan secara live streaming di Youtube dan Facebook PSSI.